Rabu, 28 November 2007

Apa itu Tsunami?


Istilah “tsunami” diadopsi dari bahasa Jepang, dari kata “tsu” yang berarti pelabuhan dan “nami” yang berarti ombak. Dahulu kala, setelah tsunami terjadi, orang – orang Jepang akan segera menuju pelabuhan untuk menyaksikan kerusakan yang ditimbulkan akibat tsunami, sejak itulah dipakai istilah tsunami yang bermakna “gelombang pelabuhan”. Namun saat ini istilah tsunami lebih diterima secara internasional untuk menamakan gelombang laut yang diakibatkan oleh gempa, letusan gunung api dan longsoran di dasar laut.

Secara singkat tsunami dapat didiskripsikan sebagai gelombang laut dengan perioda panjang yang ditimbulkan oleh suatu gangguan impulsif yang terjadi pada medium laut. Perioda gelombang tsunami berkisar antara 10 – 60 menit. Gangguan impulsif pembangkit tsunami biasanya berasal dari berbagai sumber, misalnya: gempa bumi, erupsi vulkanik atau landslide yang terjadi di dasar laut. Gelombang tsunami yang ditimbulkan oleh gaya impulsif ini bersifat transient atau gelombang yang bersifat sesaat. Gelombang semacam ini berbeda dengan gelombang-gelombang laut lainnya yang bersifat kontinyu, seperti gelombang permukaan yang ditimbulkan oleh gaya angin atau gelombang pasut yang ditimbulkan oleh gaya tarik benda – benda angkasa. Selain bersifat transient, gelombang tsunami juga bersifat dispersif. Artinya, periodanya berubah terhadap jarak sumber gangguan impulsif.

Tidak ada komentar: